Dalam waktu dan ruang yang tak terduga
Sang kupu-kupu terpaksa harus bersandiwara
Memerankan raga yang tak sesuai jiwa
Raga yang seolah-olah mampu tertawa
Padahal di dalamnya ada duka
Raga yang seakan-akan bahagia
Padahal jauh di lubuknya terdapat derita
Raga yang laksana merdeka
Padahal sesungguhnya didera siksa
Duka, derita dan siksa karena serangga yang siap meraja atas diri sang bunga
Serangga itu telah mengepung sang bunga
dan tak segan untuk mengisap madunya tanpa sisa
entah harus bagaimana sang kupu-kupu harus bertahan di atas lemahnya
haruskah menari atau bersandiwara sebagai sang juara?
Sang bunga memilih kupu-kupu yang lemah untuk membuatnya terlihat mekar di hadapan sang serangga dan bunga-bunga yang lain..
Dengan janji harum dan madunya sang kupu-kupu mencoba menyanggupinya..
Sang kupu-kupu mencoba mengepakan sayap indahnya di hadapan serangga
Setiap kepakan yang indah itu ternyata pertanda bahaya bagi sang serangga
Dengan tampak anggun sang kupu-kupu menari mengitari bunga
Menari..menari dan terus mencoba menari demi janji sang bunga..
Sungguh malang tarian kupu-kupu
karena Sang bunga hanya berjanji tanpa bukti pada sang kupu-kupu
Tanpa peduli betapa rapuhnya sayap sang kupu-kupu
Sang bunga hanya mau keindahan dari setiap kepakan sayap sang kupu-kupu
tanpa mau tau betapa beratnya setiap kepakan yang ditarikan dari tipisinya sayap itu..
Harum dan madu yang telah dijanjikannya tak sepercik pun diberikan pada kupu-kupu
Sang bunga terlena dengan serangga
Hingga tak sadar, jikalau durinya telah mematahkan sayap yang telah robek karena terlalu letih menari di hadapan sang serangga
ooh..Sang Pencipta
walau kepakan sayap itu tak mampu meraih wanginya
walau tarian sang kupu-kupu tak mampu merengguh madunya
kepakan dalam tarian itu sudah membuatnya laksana kupu-kupu
